Timlo Sastro Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Solo, Jawa Tengah, pasti gak asing sama satu kuliner legendaris yang namanya sudah melekat di hati banyak orang, yaitu Timlo Sastro. Jujur aja, saya food sendiri baru beneran jatuh cinta sama Timlo ini waktu kunjungan beberapa tahun lalu—dan sejak itu, hampir wikipedia tiap kali ke Solo, saya selalu sempatkan mampir.
Nah, buat kamu yang belum tahu, atau baru dengar nama Timlo Sastro tapi belum pernah nyobain, artikel ini bakal ngajak kamu nyelam lebih dalam tentang apa sih sebenarnya Timlo Sastro itu, kenapa bisa begitu spesial, dan kenapa kamu wajib coba saat mampir ke Solo.
Apa Itu Timlo Sastro?
Sederhananya, Timlo adalah jenis sup khas Solo yang berisi perpaduan antara kaldu ayam yang gurih, suwiran ayam, telur, daging sapi, dan terkadang bakso. Tapi yang bikin beda adalah penyajiannya yang lengkap dengan tambahan bahan seperti perkedel, dan terkadang ada juga sosis solo. Jadi, bukan cuma sekedar sup ayam biasa.
Nah, Timlo Sastro sendiri adalah warung atau rumah makan yang sudah berdiri sejak lama dan jadi ikon kuliner di Solo. Warung ini sudah eksis sejak zaman dulu banget, dan dipercaya sebagai salah satu tempat terbaik buat menikmati timlo asli Solo.
Saking legendarisnya, warung Timlo Sastro selalu penuh pengunjung, terutama saat jam makan siang dan malam. Tapi percayalah, menunggu sedikit lama itu worth it banget.
Pengalaman Pribadi Saya dengan Timlo Sastro
Waktu pertama kali nyoba Timlo Sastro, saya datang bareng keluarga. Saya inget banget, waktu itu kita lagi hunting kuliner Solo yang enak tapi gak terlalu mainstream. Waktu lihat Timlo Sastro, saya agak ragu karena penampakannya sederhana banget, tempatnya gak mewah, malah cenderung kecil dan terkesan jadul.
Tapi begitu nyeruput kuahnya, wah, langsung nyengir lebar. Kuah kaldu ayamnya tuh kaya rasa, gurih, dan ada aroma rempah yang lembut. Daging ayamnya empuk banget, beneran bikin nagih. Ditambah dengan telur rebus dan potongan daging sapi yang empuk, bikin tekstur kuah makin lengkap.
Ada satu hal yang saya suka banget dari Timlo Sastro, yaitu penggunaan bumbu tradisional yang pas banget. Gak berlebihan, tapi cukup kuat ngasih rasa hangat dan bikin badan nyaman.
Oh iya, jangan lupa pesan perkedel atau sosis solo yang biasanya jadi pelengkap. Perkedel di sini itu crunchy di luar, lembut di dalam, dan pas banget buat teman makan sup.
Kesalahan Saya Saat Pertama Kali Mencoba Timlo Sastro
Kalau ngomongin kesalahan, saya dulu sempat underestimate sama porsi Timlo Sastro. Karena kelihatan kecil, saya pikir gak bakal kenyang. Tapi ternyata, porsinya cukup banget dan bikin kenyang tanpa bikin eneg.
Kadang orang baru yang makan Timlo suka langsung pengen pesan dua mangkuk, padahal satu mangkuk itu udah pas banget buat satu orang. Jadi, tips saya, coba dulu satu porsi, baru kalau masih lapar, pesan lagi.
Selain itu, saya juga pernah gak sabar dan coba makan cepat-cepat. Padahal, Timlo itu paling enak dinikmati pelan-pelan supaya bumbu dan kuahnya meresap sempurna di lidah. Jadi, nikmati dengan santai ya!
Tips Memesan di Timlo Sastro Supaya Gak Salah Pilih
Kalau kamu baru pertama ke Timlo Sastro, biasanya di sana ada pilihan menu tambahan seperti telur, daging sapi, dan bakso. Jangan sampai bingung, ya.
Menurut saya, kamu harus coba yang komplit dulu, yaitu Timlo dengan suwiran ayam, telur, dan daging sapi. Baru kalau kamu sudah biasa, bisa eksplor dengan tambahan bakso atau sosis solo.
Kalau soal minuman, teh manis hangat atau jeruk hangat itu paling pas buat nemenin Timlo. Rasanya bisa bikin kamu lebih hangat dan nyaman setelah makan.
Kenapa Timlo Sastro Bisa Jadi Ikon Kuliner Solo?
Buat saya, Timlo Sastro bukan cuma soal rasa, tapi juga soal tradisi dan sejarah kuliner Solo yang tetap dipertahankan.
Saya sempat ngobrol sama salah satu pegawai di sana, mereka bilang resep Timlo ini turun-temurun dan sudah dijaga kualitasnya selama puluhan tahun. Bahan-bahannya juga dipilih dengan teliti supaya rasa asli Timlo tetap terjaga.
Ini yang bikin Timlo Sastro beda dengan timlo di tempat lain yang kadang rasanya terlalu biasa atau kurang nendang.
Momen Paling Berkesan di Timlo Sastro
Salah satu momen paling berkesan buat saya waktu makan Timlo Sastro adalah saat hujan deras di Solo. Saya ingat banget, suasana hangat dari kuah Timlo yang gurih bikin badan jadi nyaman banget.
Ditambah dengan suara hujan yang menetes pelan di atas genteng warung, bikin pengalaman makan jadi berasa istimewa.
Kalau kamu suka pengalaman makan yang bukan cuma soal makanan, tapi juga soal suasana, saya rekomendasiin banget ke Timlo Sastro pas hujan atau malam hari.
Bagaimana Cara Menu Timlo Sastro Dibuat?
Dari obrolan dengan beberapa teman yang pernah kerja di dapur Timlo Sastro, proses pembuatan kuah Timlo itu gak sembarangan.
Kaldu dibuat dengan merebus ayam kampung dan tulang sapi selama berjam-jam sampai keluar rasa dan aroma yang khas.
Bumbunya menggunakan campuran rempah tradisional seperti kayu manis, cengkeh, dan pala yang dipakai secukupnya supaya rasa tetap seimbang dan gak terlalu berat.
Daging dan telur yang dipakai juga harus fresh dan dimasak dengan cara khusus supaya hasilnya empuk dan enak.
Jadi kalau kamu sempat lihat pegawai di dapur, mereka cukup serius dan telaten mengerjakan setiap langkahnya.
Alternatif Jika Kamu Gak Bisa ke Solo
Kadang saya juga kangen Timlo Sastro tapi gak sempat ke Solo. Untungnya, sekarang sudah banyak yang mencoba bikin resep Timlo ala Timlo Sastro di rumah atau bahkan ada yang jualan frozen ready-to-eat.
Kalau kamu tertarik coba bikin sendiri, saya ada beberapa tips:
Gunakan ayam kampung buat kuahnya supaya lebih gurih.
Jangan lupa rempah seperti kayu manis dan cengkeh walau sedikit, supaya rasa gak flat.
Suwir ayam kecil-kecil dan jangan lupa tambah telur rebus.
Sosis solo dan perkedel bisa kamu buat terpisah sebagai pelengkap.
Memang rasanya gak bakal 100% sama, tapi setidaknya bisa mengobati kerinduan.
Kesimpulan: Kenapa Kamu Harus Coba Timlo Sastro?
Buat saya, Timlo Sastro bukan sekadar kuliner, tapi sudah seperti bagian dari budaya dan identitas Solo. Rasanya yang khas, tradisi yang dijaga, dan pengalaman makan yang hangat bikin saya selalu kangen untuk balik lagi.
Kalau kamu suka kuliner yang punya cerita, rasa autentik, dan suasana yang nyaman, Timlo Sastro wajib masuk daftar kunjungan kamu saat di Solo.
Dan satu lagi, jangan lupa nikmati perlahan supaya kamu bisa benar-benar menyerap rasa dan suasana yang disuguhkan.
Baca Juga Artikel Ini: Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan: Cara Konsumsi & Tips Olahannya