Gletser Alaska Saya dulu berpikir, gletser itu cuma potongan es besar yang ngambang gitu aja. Tapi semua berubah waktu saya nonton dokumenter tentang perubahan iklim. Waktu itu saya liat potongan video gletser raksasa di Gletser Alaska—retak, runtuh, dan menghilang perlahan. Ada rasa ngeri, tapi juga kagum. Saya pun mikir, “Kapan lagi bisa liat gletser secara langsung sebelum semuanya mencair?”
Setelah riset sana-sini, saya akhirnya memutuskan buat pergi ke salah satu gletser paling terkenal dan mudah diakses di Gletser Alaska: Mendenhall Glacier. Lokasinya di: Mendenhall Glacier, 6000 Glacier Spur Rd, Juneau, AK 99801, United States
Banyak juga pilihan lain kayak Exit Glacier, Worthington Glacier, atau bahkan Hubbard Glacier yang gede banget, tapi Mendenhall ini punya akses jalan dan pusat pengunjung yang friendly buat pemula kayak saya.
Proses Menuju Gletser Alaska: Gak Semudah Itu, Tapi Worth It Banget
Travel Awalnya saya mikir, “Ah paling tinggal beli tiket ke Gletser Alaska , nyampe deh.” Tapi ternyata, nggak segampang itu, Ferguso. Pertama, saya harus terbang ke Seattle dulu, terus lanjut ke Juneau. Yang unik, Juneau ini nggak bisa diakses lewat jalan darat dari kota lain di Gletser Alaska—harus naik pesawat atau kapal.
Begitu sampe di Juneau, hawa dingin langsung nyambut saya. Waktu itu suhu sekitar 5°C, meskipun bukan musim salju. Saya sarankan banget buat siapin jaket tebal, sarung tangan, dan sepatu hiking anti air. Jangan sampai salah kostum kayak saya yang awalnya cuma pakai jaket tipis.
Karena Mendenhall Glacier cuma sekitar 20 menit dari pusat kota Juneau, saya naik shuttle bus dari pelabuhan. Tiketnya sekitar $30 PP, dan worth it banget karena pemandangannya bener-bener bikin speechless.
Pertama Kali Melihat Gletser dari Dekat: Campuran Takut dan Kagum
Begitu saya sampai di Mendenhall Glacier Visitor Center, saya langsung jalan kaki ke area “Photo Point Trail.” Dari situ, gletsernya kelihatan megah banget, kayak istana es raksasa yang diem tapi hidup. Warna biru pucatnya itu beda banget dari es biasa—lebih pekat, lebih dalam.
Saya sempet diem beberapa menit, cuma buat meresapi suasananya. Rasanya tenang, tapi juga ngeri. Gletser itu kayak simbol waktu yang terus berjalan. Dia pelan, tapi pasti.
Banyak turis yang juga datang bawa kamera gede, tapi saya lebih pilih nikmatin momen pakai mata sendiri dulu. Kadang, terlalu sibuk motret malah bikin lupa ngerasain.
Trekking ke Nugget Falls: Air Terjun Megah di Dekat Gletser
Salah satu spot yang wajib kamu kunjungi pas ke sini adalah Nugget Falls. Dari visitor center, kamu bisa jalan kaki sekitar 1,2 km, dan jalurnya lumayan gampang—flat dan bersih. Tapi tetap hati-hati karena kadang ada salju licin di beberapa titik.
Sesampainya di sana, saya langsung dikejutkan sama suara deras air yang jatuh dari ketinggian 115 kaki. Serius, ini air terjun bener-bener dramatis. Dan kerennya lagi, kamu bisa lihat gletser dan air terjun dalam satu frame. Double combo, bro!
Saya duduk agak jauh dari air terjun sambil makan sandwich yang saya bawa. Dan jujur, itu salah satu momen paling damai dalam hidup saya. Kadang, ketenangan itu nggak perlu Wi-Fi atau Netflix—cuma perlu suara alam dan udara segar.
Interaksi dengan Staf Lokal dan Pengunjung Lain
Di visitor center, saya sempat ngobrol sama salah satu staf bernama Linda. Dia cerita kalau Mendenhall Glacier udah mundur hampir 1 mil sejak pertama kali dicatat di awal 1900-an. Saya terdiam sebentar. Gletser sebesar itu bisa surut sejauh itu? Gila juga dampak perubahan iklim ya.
Linda juga kasih beberapa info penting kayak:
Jangan jalan terlalu dekat ke bibir danau karena bisa ada longsoran es tiba-tiba.
Dilarang mendekati bagian bawah gletser karena rawan runtuh.
Simpan makanan dengan baik karena ada beruang hitam di sekitar area.
Selain Linda, saya juga sempat ngobrol sama pasangan dari Jerman yang ternyata udah dua kali ke sini. Mereka bilang, “Kalau kamu datang lima tahun lalu, gletsernya lebih dekat lagi ke danau.” Itu makin bikin saya sadar pentingnya dokumentasi dan aksi nyata soal lingkungan.
Tips Buat Kamu yang Mau ke Mendenhall Glacier
Berikut beberapa tips praktis dari pengalaman saya pribadi:
Datang di musim panas (Juni–Agustus) karena jalur hiking lebih bersahabat.
Bawa jaket tahan air dan sepatu hiking yang nyaman.
Jangan lupa botol air—walau dingin, tetap bisa dehidrasi.
Download peta offline, karena sinyal di sana bisa hilang-hilang.
Bawa kamera atau HP dengan baterai cadangan, suhu dingin bikin baterai cepat habis.
Jangan nyampah, please. Bahkan tisu basah pun jangan ditinggal.
Hormati satwa liar. Kalau lihat beruang, mundur perlahan dan jangan panik.
Oh iya, dan satu hal penting: jangan coba-coba ke gletser tanpa pemandu profesional kalau kamu pengen benar-benar naik ke atas gletsernya. Karena selain licin, ada juga celah es (crevasse) yang bisa bikin kamu kejebak tanpa bisa keluar.
Pelajaran Hidup dari Sebongkah Es Raksasa
Dari semua pengalaman ini, satu hal yang paling nempel di kepala saya adalah: alam itu punya caranya sendiri untuk mengajarkan kita tentang waktu dan kesabaran.
Gletser ini nggak terbentuk dalam sehari. Prosesnya butuh ribuan tahun. Tapi sekarang, mencairnya bisa dalam hitungan dekade. Rasanya nggak adil, tapi itulah kenyataan.
Saya jadi makin sadar betapa pentingnya hidup lebih ramah lingkungan. Setelah dari sini, saya mulai kurangi plastik sekali pakai, bawa tumbler, dan lebih selektif dalam konsumsi. Kecil sih, tapi kalau semua orang melakukan, bisa berdampak gede.
Masih Banyak Gletser Lain di Gletser Alaska yang Bisa Dijelajahi
Kalau kamu punya waktu lebih dan suka petualangan, coba juga kunjungi:
Exit Glacier di Seward – bagian dari Kenai Fjords National Park.
Worthington Glacier – bisa dilihat langsung dari Richardson Highway.
Hubbard Glacier – ini raksasa! Bisa dilihat dari kapal pesiar di Yakutat Bay.
Setiap gletser punya karakter unik. Ada yang bisa diakses dengan trekking, ada yang perlu naik helikopter. Tapi semua menawarkan pengalaman yang nggak bakal kamu lupain.
Kenapa Kamu Harus Kunjungi Gletser Sekarang
Jujur aja, saya pergi ke Gletser Alaska karena penasaran. Tapi saya pulang dengan rasa kagum, takut, dan tanggung jawab baru. Kita nggak bisa cuma duduk dan nonton dokumenter. Kadang, kita harus datang langsung dan lihat sendiri dampaknya.
Kalau kamu suka alam, suka ketenangan, atau bahkan pengen self healing—Mendenhall Glacier dan gletser-gletser di Gletser Alaska itu tempat yang pas banget. Tapi saran saya: jangan tunggu terlalu lama. Karena siapa tahu, dalam 20–30 tahun ke depan, tempat ini cuma jadi sejarah di buku pelajaran.
Baca Juga Artikel Berikut: Danau Wakatipu: Panduan Lengkap untuk Wisatawan
