Ada satu aroma yang selalu membuat saya menoleh setiap kali melewati pasar tradisional di pagi hari — wangi daun pisang yang terbakar di atas bara api. Aromanya khas, hangat, dan menggoda selera. Setelah saya dekati, ternyata sumber wanginya berasal dari nasi bakar cumi — makanan sederhana yang kini sudah naik kelas dan sering jadi primadona di warung makan maupun restoran kekinian.
Dalam artikel ini, saya akan mengajak kamu menyelami lebih dalam tentang asal-usul nasi bakar cumi, keistimewaannya dibanding nasi bakar lain, cara membuatnya, hingga alasan kenapa kuliner ini layak jadi ikon makanan Indonesia yang membanggakan.
Asal-Usul nasi bakar cumi: Dari Dapur Tradisional ke Tren Kuliner Modern

Sebelum membahas varian cumi, mari kita kenali dulu asal mula “nasi bakar”.
Tradisi membungkus nasi dengan daun pisang sebenarnya sudah sangat tua di Nusantara. Masyarakat Jawa, Sunda, hingga Sumatera mengenal berbagai versi nasi bungkus — seperti nasi timbel, nasi uduk, dan nasi liwet. Namun, ide membakar nasi dalam bungkus daun pisang muncul sebagai inovasi untuk memberi aroma khas asap dan meningkatkan ketahanan makanan.
Awalnya, nasi bakar muncul di pedesaan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Para petani membawa bekal nasi yang dibungkus daun pisang dan dibakar ringan di tungku. Nasi yang semula hangat berubah jadi lebih harum dan tahan lama. Dari situlah tradisi ini berkembang menjadi sajian khas yang kini banyak dijual di kota-kota besar Cookpad.
Cumi: Lautan Rasa yang Menghidupkan Nasi Bakar
Lalu kenapa cumi?
Cumi-cumi adalah hasil laut yang kaya rasa umami alami. Teksturnya kenyal, aromanya gurih, dan mampu menyerap bumbu dengan sangat baik. Dalam kuliner Indonesia, cumi sering diolah menjadi sambal cumi, cumi hitam, hingga cumi balado. Namun, saat dipadukan dengan nasi bakar, cita rasanya naik level.
Cumi menjadi “bintang rasa” di antara kepulan nasi hangat dan aroma daun pisang. Saat dibakar, minyak alami cumi keluar, bercampur dengan sambal dan bumbu rempah yang menyelimuti nasi. Hasilnya? Rasa gurih, pedas, sedikit smoky, dan harum yang bikin perut langsung lapar.
Rahasia Kelezatan Nasi Bakar Cumi yang Bikin Ketagihan
Banyak orang bilang nasi bakar cumi “sama saja” dengan nasi bungkus biasa. Tapi kalau kamu perhatikan, ada tiga elemen penting yang membuatnya berbeda dan istimewa:
Daun Pisang Segar
Daun pisang bukan sekadar pembungkus. Saat dibakar, ia mengeluarkan aroma khas yang meresap ke nasi. Pilih daun pisang yang muda agar tidak mudah robek, dan layukan sebentar di atas api agar lentur.Bumbu Rempah Lengkap
Kunci utama nasi bakar cumi ada pada bumbu isinya. Kombinasi bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, jahe, dan serai akan menghasilkan sambal cumi yang menggigit tapi tetap nikmat.Proses Pembakaran yang Tepat
Jangan asal bakar. Gunakan bara api kecil agar daun pisang tidak gosong. Proses ini membuat aroma smokey-nya keluar sempurna dan nasi tetap lembut.
Resep Nasi Bakar Cumi yang Harum dan Lezat
Nah, buat kamu yang ingin mencoba membuatnya di rumah, berikut resep lengkap versi dapur saya sendiri — dijamin aromanya bakal menggoda seisi rumah!
Bahan Utama:
2 piring nasi putih hangat
250 gram cumi segar (potong cincin atau dadu)
3 lembar daun salam
2 batang serai (memarkan)
Daun pisang secukupnya (layukan di atas api)
Tusuk gigi atau lidi untuk mengunci bungkus
Bumbu Halus:
6 siung bawang merah
3 siung bawang putih
5 cabai merah keriting
3 cabai rawit (sesuaikan selera)
2 butir kemiri sangrai
½ ruas jahe
½ ruas lengkuas
1 sdt terasi bakar
Garam, gula, dan penyedap secukupnya
Cara Membuat:
Tumis bumbu halus sampai harum dan matang.
Masukkan serai dan daun salam, aduk rata.
Tambahkan potongan cumi, masak sampai berubah warna dan bumbu meresap.
Setelah matang, campurkan tumisan cumi dengan nasi hangat. Aduk hingga merata.
Ambil selembar daun pisang, letakkan beberapa sendok nasi cumi di tengah, lalu bungkus rapat seperti lontong.
Bakar di atas bara api atau teflon selama 5–10 menit hingga daun berubah warna dan aroma harum tercium.
Hasilnya: nasi berwarna kecoklatan dengan aroma asap yang menawan. Saat dibuka, uap panas bercampur aroma rempah langsung menyeruak. Rasanya? Perpaduan sempurna antara gurih, pedas, dan smoky yang bikin nagih.
Variasi Nasi Bakar Cumi di Berbagai Daerah

Satu hal menarik dari kuliner Indonesia adalah kemampuannya beradaptasi dengan budaya lokal. Nasi bakar cumi pun punya versi berbeda di setiap daerah:
Jawa Barat: Nasi bakar biasanya lebih pedas, menggunakan sambal cabai rawit dan tambahan daun kemangi.
Yogyakarta: Versi ini lebih manis karena memakai kecap dan gula jawa.
Bali: Tambahan daun jeruk dan serai membuat aromanya lebih tajam.
Sumatera Barat: Menggunakan bumbu balado dan kadang disajikan bersama irisan pete.
Setiap daerah punya ciri khas masing-masing, tapi esensi rasa gurih cumi dan harum daun pisang tetap jadi ciri utama yang tak tergantikan.
Kandungan Gizi Nasi Bakar Cumi
Selain lezat, makanan ini juga bergizi. Mari kita lihat kandungan nutrisi utamanya:
| Komponen | Kandungan per Porsi (±250 gram) | Manfaat |
|---|---|---|
| Karbohidrat | ±40 gram | Sumber energi utama tubuh |
| Protein | ±20 gram | Membangun jaringan otot |
| Lemak sehat | ±10 gram | Mendukung fungsi hormon |
| Zat Besi & Seng | Tinggi | Baik untuk pembentukan sel darah |
| Vitamin B12 | Ada pada cumi | Menjaga sistem saraf |
| Serat | Dari daun pisang & bumbu | Melancarkan pencernaan |
Kombinasi nasi, rempah, dan cumi menjadikannya makanan seimbang antara rasa dan nutrisi.
Nasi Bakar Cumi di Era Modern: Dari Warung ke Restoran Fancy
Kini nasi bakar cumi bukan lagi makanan pinggir jalan semata. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya, banyak restoran yang mengangkat menu ini ke level premium.
Misalnya, beberapa kafe menyajikannya dengan plating elegan — nasi bakar dipotong rapi, disajikan di atas hot plate dengan lalapan dan sambal terasi. Beberapa tempat bahkan menambahkan topping keju mozzarella di atasnya!
Namun, di balik semua modifikasi itu, inti kelezatan tetap sama: aroma daun pisang, rasa gurih cumi, dan sensasi bakaran yang hangat.
Tips Memilih dan Mengolah Cumi agar Tidak Amis
Salah satu tantangan utama saat membuat nasi bakar cumi adalah menghilangkan bau amis cumi. Berikut beberapa trik dapur yang sudah saya praktikkan bertahun-tahun:
Gunakan Cumi Segar:
Pilih cumi dengan warna cerah dan mata bening. Hindari yang berlendir atau berbau tajam.Rendam dengan Jeruk Nipis:
Setelah dicuci, rendam cumi dalam air jeruk nipis selama 10 menit untuk menetralisir bau amis.Jangan Masak Terlalu Lama:
Cumi yang dimasak terlalu lama akan keras dan karet. Cukup tumis 3–5 menit saja.Tambahkan Daun Jeruk atau Serai:
Kedua bahan ini mampu mengimbangi aroma laut dan memberikan wangi segar.
Kenapa Nasi Bakar Cumi Cocok untuk Semua Kalangan
Selain enak dan bergizi, nasi bakar cumi juga mudah diterima oleh semua lidah, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Untuk pekerja: cocok jadi bekal makan siang karena tahan lama dan tidak cepat basi.
Untuk anak muda: tampilannya menarik dan “Instagramable”.
Untuk keluarga: bisa jadi menu makan malam spesial yang disajikan hangat bersama sambal dan lalapan.
Tak heran jika nasi bakar cumi kini sering muncul di acara keluarga, arisan, hingga katering pernikahan.
Peluang Bisnis Nasi Bakar Cumi: Modal Kecil, Untung Besar
Kalau kamu sedang mencari ide bisnis kuliner, nasi bakar cumi bisa jadi peluang menjanjikan.
Kenapa?
Bahan Mudah Didapat: Cumi, nasi, dan rempah tersedia di pasar tradisional.
Modal Kecil: Peralatan hanya butuh wajan, daun pisang, dan bara api.
Daya Tarik Tinggi: Aromanya menggoda dan tampilannya menggugah selera.
Cocok untuk Take Away: Bungkus daun pisang menjaga nasi tetap hangat.
Dengan modal sekitar Rp500.000, kamu bisa memproduksi 20–30 porsi nasi bakar cumi, dan menjualnya dengan harga Rp15.000–25.000 per bungkus. Keuntungan bersih bisa mencapai 50%.
Fakta Unik tentang Nasi Bakar Cumi
Beberapa hal menarik yang jarang orang tahu:
Di beberapa daerah pesisir Jawa, nasi bakar cumi dipercaya bisa “menghangatkan badan” karena efek rempah dan aroma asap.
Ada tradisi membagikan nasi bakar dalam acara syukuran laut (sedekah laut) sebagai simbol rasa syukur atas hasil tangkapan cumi.
Di media sosial, tagar #nasibakar dan #nasibakarcumi sempat viral karena tampilannya yang estetik dan menggoda.
Pengalaman Pribadi: Saat Pertama Kali Mencicipi Nasi Bakar Cumi
Saya masih ingat pertama kali mencicipi nasi bakar cumi, di sebuah warung kecil di daerah Karawang. Saat bungkus daun pisang itu dibuka, aroma asap bercampur bumbu langsung membuat saya menelan ludah. Gigitan pertama menghadirkan sensasi lembutnya nasi, kenyalnya cumi, dan rasa pedas yang pas di lidah.
Sejak saat itu, saya tahu — ini bukan sekadar nasi biasa, tapi karya kuliner yang memadukan rasa laut, tanah, dan api dalam satu bungkus sederhana.
Baca fakta seputar : Culinery
Baca juga artikel menarik tentang :Ayam Gulai Padang: Rahasia Nikmatnya & Pengalaman Seru Masak Sendiri di Rumah




